Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2011

Penempatan Tenaga kerja dan Pemeliharaan

Langkah terakhir dalam proses mendapatkan SDM adalah menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang lowong/tersedia. Agar tenaga kerja dapat bekerja sepenuhnya maka diperlukan pemberian motivasi berupa pemeliharaan. Dalam garis besarnya jenis motivasi dapat digolongkan... dalam rangka pemiliharaan: Segala daya perangsang yang dapat dinilai dengan uang umpamanya: gaji, biaya transport dan sebagainya. Segala daya perangsang yang tak dapat dinilai dengan uang, umpamanya sikap baik atasan terhadap bawahan, dan sebagainya. Segala daya perangsang yang tidak termasuk ke dalam dua golongan di atas, antara lain : kondisi pekerjaan yang menyenangkan. rekreasi, penjagaan kesehatan dan pemberian informasi.

Latihan dan Pengembangan SDM

Tujuannya adalah memberikan bekal dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja agar dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Metodenya dapat digolongkan menjadi dua: 1. Metode pengembangan tenaga kerja manajerial. Karakteristik tenaga kerja manajerial adalah... cara umum mempunyai wewenang terhadap tenaga kerja lain dan juga dituntut pengetahuan yang luas, kemampuan mengambil keputusan dan lain-lain. Metode pengembangannya: Metode sekolah, ceramah Metode diskusi Metode kasus 2. Metode pengembangan tenaga kerja non manajerial. Tujuan utama (khususnya) ialah meningkatkan produktivitas, memperbaiki moral kerja, mengurangi pengawasan dari atasan, mengurangi kesalahan/kecelakaan dan meningkatkan kestabilan tenaga kerja. Metodenya: On the job method (dalam pekerjaan) dan Off the job method (diluar pekerjaan) Disamping ada kegiatan pelatihan dan pengembangan dilakukan pula kegiatan orientasi. Tujuan orientasi adalah memberikan gambaran yang menyeluruh tentang perusahaan ...

Penarikan dan Seleksi Tenaga Kerja

a. Sumber tenaga kerja : 1)  Dari dalam perusahaan itu sendiri. 2)  Teman-teman tenaga kerja perusahaan. 3)  Kantor penempatan tenaga kerja. 4)  Lembaga Pendidikan. 5)  Serikat pekerja. 6)  Melalui iklan. b. Seleksi tenaga kerja Pada umumnya proses seleksi sebagai berikut : 1) Pengisian formulir, antara lain memuat: a)  Pengenal diri : nomor, alamat b)  Status c)  Ketahanan fisik d)  Pendidikan e)  Dan lain-lain. 2) Test psikologi, meliputi: a)  Achievement test: mengukur apa yang dapat dilakukan oleh tenaga kerja pada saat melamar. b)  Attitude test: mengukur kesanggupan atau bakat tenaga kerja. c)  Intelligence test: mengukur aspek-aspek inteligensia tenaga kerja. d)  Interest test: untuk mengetahui minat atau aktivitas apa yang paling menarik. e)  Personality test: untuk mengetahui kepribadian tenaga kerja. 3) Wawancara Dilakukan untuk mengetahui apakah calon t...

Perencanaan Pengadaan Tenaga Kerja

Perencanaan Pengadaan Tenaga Kerja. a. Perencanaan yang sifatnya kuantitatif. 1) Analisa beban kerja (work load analysis). Suatu proses penentuan jumlah jam kerja orang (man hours) untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu. 2) Analisa tenaga kerja (work force analysis) Suatu proses penentuan kebutuhan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk mempertahankan kontinuitas perusahaan. b. Analisa Jabatan (Kualitatif) Proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan suatu jabatan sehingga dapat diperoleh keterangan-keterangan yang perlu untuk dapat memiliki jabatan itu guna keperluan-keperluan tertentu. Hasil dari analisa jabatan (job analysis) : 1) Diskripsi jabatan (job description). Keterangan tertulis yang meliput tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, hubungan-hubungan baik keatas maupun kebawah dan lain-lain dari suatu jabatan. 2) Spesifikasi jabatan (job specification). Keterangan te...

Managemen SDM

Manajemen SDM adalah manajemen yang mengelola kegiatan atau fungsi dalam mendapatkan tenaga kerja, melatih/mengembangkan dan menempatkan pada jabatan yang tersedia (cocok), memeliharanya sampai timbul pemutusan hubungan kerja. Fungsi manajemen SDM : 1. Perencanaan pengadaan tenaga kerja. 2. Penarikan dan seleksi tenaga kerja. 3. Latihan/pengembangan tenaga kerja. 4. Pengenalan dan orientasi. 5. Penempatan tenaga kerja dan pemeliharaan.

Pelaksanaan Etika Manager Berdasarkan kepada Pendekatan Fungsi Operasional Perusahaan

Yang dimaksud fungsi operasional perusahaan adalah fungsi-funsi yang harus dilakukan agar tercapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba. Adapun fungsi operasional perusahaan adalah fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi sumber daya manusia dan fungsi keuangan. Sebetulnya pendekatan etika bisnis berdasarkan fungsi operasional perusahaan lebih menegaskan tentang etika bisnis tersebut diatas, merupakan tanggung jawab bagian atau fungsi yang mana yang ada diperusahaan. Secara total sebetulnya etika bisnis yang harus dilakukan perusahaan sebagaian besar telah disampaikan diatas sebagai tanggung jawab perusahaan secara keseluruhan kepada seluruh golongan masyarakat dan lembaga yang ada. Etika manajer berdasarkan fungsi produksi. Fungsi produksi adalah semua kegiataan operasional perusahaan yang berkaitan dengan mengasilkan barang atau jasa yang akan dipasarkan oleh perusahaan. Berkaitan dengan kegiatan produksi tersebut maka perusahaan harus melaksanakan etika manajer ...

Pelaksanaan Etika Manager Berdasarkan kepada Pendekatan Masyarakat

Di dalam pendekatan ini, tanggungjawab manajer perusahaan di dalam melakukan kegiatan perusahaan atau bisnis yang mendasarkan etika ditujukan kepada masyarakat atau lembaga yang ada hubungannya dengan perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung, dan secara internal dan eksternal. Adapun etika manajer tersebut antara lain ditujukan kepada sebagai berikut: a. Etika manajer secara internal. Pengertian internal atau orang atau atau satuan organisasi yang berhubungan langsung dengan kegiatan perusahaan atau bisnis, sekaligus orang atau unit tersebut adalah ada hubungannya secara langsung dengan proses kegiatan perusahaan atau bisnis, antara lain adalah: karyawan dan pemilik perusahaan. 1) Etika manajer terhadap karyawan. Karyawan adalah sumber daya manusia yang melaksanakan operasional kegiatan bisnis perusahaan. Sedangkan manajer sumber daya manusia yang mengatur dan memimpin jalannya kegiatan perusahaan atau bisnis. Kedua sumber daya ekonomi tersebut sang...

Pelaksanaan Etika Manager

Etika manajer adalah merupakan suatu penerapan tanggungjawab sosial perusahaan atau bisnis, karena kegiatan perusahaan atau bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etika terhadap orang atau lembaga lain yang berhubungan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan tersebut. Adapun secara garis besarnya kegiatan perusahaan meliputi beberapa fungsi antara lain adalah fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi sumber daya manasial atau personalia dan fungsi keuangan. Berdasarkan atas pertimbangan tersebut maka pelaksanaan etika manajer dapat diterangkan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan masyarakat yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan atau bisnis, dan yang kedua pendekataan fungsi operasional perusahaan. Kedua pendekatan tersebut intinya sama yaitu bagaimana kegiatan perusahaan atau bisnis harus mempunyai tanggungjawab sosial yang berlandaskan etika manajer.

Etika Manager

Tanggungjawab sosial perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan etika bisnis yang dapat juga disebut etika manajer, karena kegiatan perusahaan dipimpin oleh para manajer. Seperti disampaikan sebelumnya bahwa pelaksanaan tanggung jawab tersebut disamping karena adanya ketentuan atau dorongan dari luar perusahaan, tetapi dorongan yang utama untuk melakukan janggungjawab manajer adalah dari moralitas atau etika. Karena kedua istilah tersebut sering dipakai secara setara sehingga untuk ahasan tertentu dapat disamakan artinya. Sehubungan dengan itu, secara teoritis ada yang membedakan dua pengertian etika dan moralitas, kendati di dalam penggunaan praktis sering tidak mudah dibedakan. Pertama etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta etha) berarti "adat istiadat" atau "kebiasaan". Dalam pengertian etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau suatu kelomp...

Pendekatan Tanggungjawab Sosial Manager

Tanggungjawab sosial lahir dari suatu landasan moral dan dasar berfikir bahwa manusia adalah makluk yang termasuk di dalam "Homo Sosius" atau dengan kata lain makluk sosial. Manusia tidak dapat hidup dan bertahan atau "survive" di dunia ini tanpa adanya bantuan dan interaksi dengan manusia-manusia lainnya dan juga manusia hanya dapat bertahan jika ia hidup berkelompok. Dasar berfikir semacam ini kemudian dikembangkan dengan asumsi, bahwa karena manusia hanya dapat hidup berkelompok maka iapun mempunyai kewajiban dan tanggungjawab terhadap sesama manusia atau disebut tangungjawab sosial. Manusia sebagai "Homo Socius" juga diyakini oleh para ahli ilmu sosial termasuk Emile Durkhein (Francisia ES, Usahawan, no.10 th XXI). Durkheim dalam usulannya mengenai pembagian kerja di dalam masyarakat berpendapat bahwa hal ini sangatlah berpengaruh terhadap struktur masyarakat yang terus sedang mengalami perubahan. Pembagian kerja yang bersifat umum dan ...

Konsep Tanggungjawab Sosial Manager

Tanggung jawab sosial manajer pada hekekatnya adalah pertanggungjawaban rganisasi atau perusahaan yang dipimpinnya di dalam kegiatan organisasi atau bisnisnya kepada masyarakat (stakeholders). Dengan asumsi manajer memimpin suatu perusahaan artinya bahwa atas keberadaan perusahaan dan apa yang dilakukan dalam bentuk apapun, apabila yang dilakukan tersebut berdampak kepada masyakarat, maka harus dipertanggung jawabkan. Adapun yang dimaksud masyarakat adalah masyarakat berupa perorangan, kelompok masyarakat atau kelembagaan yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan perusahaan yang mendapatkan dampak perilaku perusahaan. Adapun dampak keberadaan dan perikaku perusahaan intinya adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan di dalam perusahaan berusaha mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh karena itu dapat dibayangkan pertanggungjawaban sosial perusahaan akan sulit dilakukan seandainya perusahaan tidak mendapatkan laba. Karena salah satu bentuk pertanggungjawaban sosial tersebut ...

Tanggungjawab Manager dan Etika Manager

Manajer yang mempunyai tugas pengambil keputusan selalu dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Disamping itu manajer juga mempunyai tugas mempertimukan berbagai pemilik faktor produksi, baik pemilik tenaga kerja, pemilik modal, pemilik tanah dan pemilik kewirausahan bahkan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu manajer harus mampu memberikan pelayanan kepada siapapun yang langsung atau tidak langsung terlibat di dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Perusahaan sebagai lembaga bisnis mempunyai tujuan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk dapat mencapai tujuaannya tersebut perusahaan perlu memiliki pengertian dan kemampuan untuk melakukan herhitungaan tentang biaya, khususnya untuk konpensasi bagi pemilik faktor produksi yang terlibat di dalam kegiatan produksi, sehingga perusahaan mendapatkan laba. Kesadaran dan kemampuan ini dibutuhkan agar dapat menghasilkan barang atau ja...

Pembuatan Keputusan

a. Keputusan dengan kepastian, resiko dan ketidakpastian 1) Keputusan dalam kondisi kepastian (certainty) manajer mengetahui apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang, karena tersedia informasi yang akurat/terpercaya. (Dapat diperkirakan dengan mendekati kepastian). 2) Keputusan dalam kondisi resiko (risk) Manajer mengetahui besarnya probabilitas setiap kemungkinan hasil, tetapi informasi tidak lengkap tersedia. 3) Keputusan dalam kondisi ketidakpastian (uncertainty) Manajer tidak mengetahui probabilitas, bahkan tidak mengetahui kemungkinan hasilnya (menimbulkan keputusan kritis). 1. Proses pembuatan keputusan Hasil dari pada sebuah keputusan akan sangat dipengaruhi oleh proses pembuatan keputusan itu sendiri disamping faktor lain antara lain faktor lingkungan ekstern, pedidikan, pengalaman, harapan maupun persepsi dari pengambilan keputusan itu sendiri. Oleh karena itu didalam mengambil keputusan mempergunakan teknis-te...