Skip to main content

Etika Manager

Tanggungjawab sosial perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan etika bisnis yang dapat juga disebut etika manajer, karena kegiatan perusahaan dipimpin oleh para manajer. Seperti disampaikan sebelumnya bahwa pelaksanaan tanggung jawab tersebut disamping karena adanya ketentuan atau dorongan dari luar perusahaan, tetapi dorongan yang utama untuk melakukan janggungjawab manajer adalah dari moralitas atau etika. Karena kedua istilah tersebut sering dipakai secara setara sehingga untuk ahasan tertentu dapat disamakan artinya. Sehubungan dengan itu, secara teoritis ada yang membedakan dua pengertian etika dan moralitas, kendati di dalam penggunaan praktis sering tidak mudah dibedakan. Pertama etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta etha) berarti "adat istiadat" atau "kebiasaan". Dalam pengertian etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau suatu kelompok masyarakat. Ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain. Kebiasaan ini lalu terungkap dalam perilaku berpola yang terus berulang sebagai sebuah kebiasaan. (Dr. A. Sonny Keraf, Etika Bisnis, Pustaka Filsafat,hal.14)

Pengerian etika sama dengan moralitas. Moralitas berasal dari kata Latin mos, yang dalam bentuk jamaknya (mores) berarti "adat istiadat" atau "kebiasaan". Jadi, dalam pengertian yang pertama ini yaitu pengertian harfiahnya, etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya bentuk aturan. (Dr. A. Sonny Keraf, Etika Bisnis, Pustaka Filsafat,hal.14)

Dari pendapat tersebut diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, bahwa:

a. Bahwa istilah etika sering diartikan sama dengan moralitas.

b. Etika maupun moralitas menunjukkan kebiasaan hidup yang baik-baik. Sehingga orang yang tidak menunjukkan kebiasaan yang baik sering disebut tidak mempunyai etika atau tidak bermoral.

c. Kebiasaan hidup yang baik-baik tersebut terinternalisasi pada setiap orang dan menjadi perilaku yang terulang-ulang sebagai sebuah kebiasaan.

Kebiasaan yang baik bersandar pada sistem nilai yang dianut dalam bentuk aturan-aturan atau norma-norma, dan sistem tersebut mendasarkan ajaran agama dan budaya. Sehingga ajaran agama dan budaya adalah sebagai sumber etika dan moralitas yang dianut.

Walaupun pada dasarnya manusia itu adalah baik, tetapi di dalam pengalaman berlajarnya atau pengalaman hidupnya akan mendapatkan pengaruh-pengaruh yang negatif, akhirnya ada manusia yang tidak atau kurang beretika didalam perilakunya. Sehingga untuk memberikan kesadaran agar mereka bertingkah laku yang beretika maka diperlukan interpensi berupa aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi.

Karena kegiatan perusahaan pada hakekatnya adalah kegiatan bisnis dan kegiatan tersebut yang dilakukan orang yaitu manajer, maka di dalam menjalankan perusahaan manajer harus mendasarkan perilaku yang beretika, dan disebut etika bisnis atau etika manajer.

Popular posts from this blog

Kelemahan Perencanaan

Disamping banyak manfaat yang didapat dari disusunnya perencanaan, tetapi juga ada kelemahan antara lain.   Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.   Perencanaan cenderung menunda kegiatan.   Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi.   Kadang-kadang hasil yang baik didapatkan oleh penyesuaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi, tidak selalu berdasarkan rencana.   Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten. Komentar : Perhatikan di point ketiga dan garisbawahi mengenai inisiatif dan inovasi. Pertanyaannya ialah "Apa yang diharapkan oleh manejemen dengan membuat suatu perencanaan?" Dan jawabannya hanya satu yaitu, jaminan keberhasilan. Manajemen pasti meminta dari individu, maupun kelompok, untuk melakukan perencanaan dalam setiap aktivitasnya dan tidak ada yang namanya "membatasi inisiatif ataupun inovasi". Po...

Unsur dan Hirarki Rencana

Rencana dilihat dari dimensi unsur sekaligus memperlihatkan unsurnya dan hirarkinya. Rencana yang lebih rendah merupakan unsur dari rencana yang lebih tinggi (lihat gambar 5.1). Hirarki rencana dalam garis besarnya ada tiga : - Tujuan terdiri dari : maksud, misi dan sasaran. - Strategi - Rencana utama terdiri dari rencana sekali pakai dan rencana tetap disebut tipe rencana operasional. 1. Tujuan (Goals) Tujuan memberikan pengertian dasar untuk arah dari keseluruhan kegiatan organisasi. Sehingga tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai yang sifatnya sangat umum dan abstrak sehingga perlu dinyatakan dalam maksud, misi dan sasaran. 2. Maksud (Purpose) Maksud merupakan arah yang umum dan tidak hanya berlaku bagi semua organisasi sejenis dalam masyarakat. Maksud didirikan perusahaan adalah menghasilkan barang atau jasa. 3. Misi ( Mission ) Misi merupakan arah yang khas bagi suatu organisasi tertentu dalam batas-bata...

Tugas Manager

Tugas-tugas penting yang harus dilakukan manajer. 1. Manajer bekerja dengan melalui orang lain. Istilah “orang” mencakup tidak hanya para bawahan dan atasan, tetapi juga manajer-manajer lainnya dalam organisasi. Disamping itu, “orang” juga termasuk individu-individu dari luar atau langganan, penyedia (supplier), konsumen atau langganan, pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan kantor-kantor pemerintah dan sebagainya. 2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas . Setiap manajer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah dan kebutuhan organisasional yang semuanya ini bersaing untuk memperebutkan sumberdaya-sumberdaya organisasi (manusia, material, atau bahkan manajer). Karena berbagai sumberdaya tersebut selalu terbatas, manajer harus menjaga keseimbangan di antara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional. 3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan . Para manajer d...