- Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
- Perencanaan cenderung menunda kegiatan.
- Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi.
- Kadang-kadang hasil yang baik didapatkan oleh penyesuaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi, tidak selalu berdasarkan rencana.
- Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.
Komentar :
Perhatikan di point ketiga dan garisbawahi mengenai inisiatif dan inovasi. Pertanyaannya ialah "Apa yang diharapkan oleh manejemen dengan membuat suatu perencanaan?" Dan jawabannya hanya satu yaitu, jaminan keberhasilan.
Manajemen pasti meminta dari individu, maupun kelompok, untuk melakukan perencanaan dalam setiap aktivitasnya dan tidak ada yang namanya "membatasi inisiatif ataupun inovasi".
Point ketiga menjadi tidak relevan jika semisal manajer atau tim yang melakukan eksekusi memiliki kemampuan individu yang mumpuni untuk menjalankan perencanaan, tetap dengan inisiatif dan inovasi akan tetapi mungkin ada batasan yang diberikan oleh manajemen.
Tidak ada yang namanya kelemahan dalam perencanaan, yang ada ialah ketidakmampuan manajemen dalam mengelola dan mempersiapkan tim. Pencapaian target tertentu membutuhkan perencanaan yang tepat, kelemahan perencanaan hanya muncul jika cara yang kita lakukan tidak sesuai dengan target yang ingin kita tuju.