Skip to main content

Pembuatan Keputusan

a. Keputusan dengan kepastian, resiko dan ketidakpastian

1) Keputusan dalam kondisi kepastian (certainty) manajer mengetahui apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang, karena tersedia informasi yang akurat/terpercaya. (Dapat diperkirakan dengan mendekati kepastian).

2) Keputusan dalam kondisi resiko (risk)

Manajer mengetahui besarnya probabilitas setiap kemungkinan hasil, tetapi informasi tidak lengkap tersedia.

3) Keputusan dalam kondisi ketidakpastian (uncertainty)

Manajer tidak mengetahui probabilitas, bahkan tidak mengetahui kemungkinan hasilnya (menimbulkan keputusan kritis).

1. Proses pembuatan keputusan

Hasil dari pada sebuah keputusan akan sangat dipengaruhi oleh proses pembuatan keputusan itu sendiri disamping faktor lain antara lain faktor lingkungan ekstern, pedidikan, pengalaman, harapan maupun persepsi dari pengambilan keputusan itu sendiri.

Oleh karena itu didalam mengambil keputusan mempergunakan teknis-teknis ilmiah secara singkat ada ada tujuh langkah yang harus dilakukan dalam proses pembuatan keputusan.

Langkah-langkah tersebut adalah :

a. Mengetahui hakekat dari pada masalah yang dihadapi atau mendefinisikan masalah yang dihadapi dengan tepat.

b. Mengumpulkan faktor-faktor dan data-data yang relevan.

c. Menyusun beberapa kemungkinan cara atau alternatif pemecahan masalah atau penyelesaian masalah.

d. Mengadakan penilaian terhadap cara-cara pemecahan masalah tersebut, yaitu penilaian terhadap keberhasilannya.

e. Memilih kemungkinan penyelesaian yang terbaik.

f. Mengadakan perhitungan atau penilaian terhadap akibat-akibat bila keputusan tersebut dilaksanakan.

g. Melaksanakan keputusan.

2. Pengertian

Pada dasarnya tugas substansi dari pada manajer adalah selalu membuat keputusan. Baik itu keputusan yang sifatnya dilakukan secara rutin ataupun keputusan-keputusan yang khas.

Adapun pembuatan keputusan mengandung pengertian sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Sehingga tanpa keputusan-keputusan yang dilakukan oleh manajer mustahil kegiatan akan ada atau berjalan dan tentunya mustahil tujuan akan tercapai.

3. Tipe-tipe/Klasifikasi Keputusan

b. Diprogramkan atau tidak

1) Keputusan yang diprogramkan (programmed decision)

Keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan ini adalah rutin atau berulang-ulang.

2) Keputusan yang tidak diprogramkan (non programmed decisions)

Keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas dan tidak biasa terjadi.

Semakin tinggi kedudukan dalam hirarki dalam organisasi, dibutuhkan kemampuan untuk membuat keputususan yang tidak diprogramkan.


b. Keputusan dengan kepastian, resiko dan ketidakpastian

1) Keputusan dalam kondisi kepastian (certainty) manajer mengetahui apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang, karena tersedia informasi yang akurat/terpercaya. (Dapat diperkirakan dengan mendekati kepastian).

2) Keputusan dalam kondisi resiko (risk)

Manajer mengetahui besarnya probabilitas setiap kemungkinan hasil, tetapi informasi tidak lengkap tersedia.

3) Keputusan dalam kondisi ketidakpastian (uncertainty)

Manajer tidak mengetahui probabilitas, bahkan tidak mengetahui kemungkinan hasilnya (menimbulkan keputusan kritis).

3. Proses pembuatan keputusan

Hasil dari pada sebuah keputusan akan sangat dipengaruhi oleh proses pembuatan keputusan itu sendiri disamping faktor lain antara lain faktor lingkungan ekstern, pedidikan, pengalaman, harapan maupun persepsi dari pengambilan keputusan itu sendiri.

Oleh karena itu didalam mengambil keputusan mempergunakan teknis-teknis ilmiah secara singkat ada ada tujuh langkah yang harus dilakukan dalam proses pembuatan keputusan.

Langkah-langkah tersebut adalah :

a. Mengetahui hakekat dari pada masalah yang dihadapi atau mendefinisikan masalah yang dihadapi dengan tepat.

b. Mengumpulkan faktor-faktor dan data-data yang relevan.

c. Menyusun beberapa kemungkinan cara atau alternatif pemecahan masalah atau penyelesaian masalah.

d. Mengadakan penilaian terhadap cara-cara pemecahan masalah tersebut, yaitu penilaian terhadap keberhasilannya.

e. Memilih kemungkinan penyelesaian yang terbaik.

f. Mengadakan perhitungan atau penilaian terhadap akibat-akibat bila keputusan tersebut dilaksanakan.

g. Melaksanakan keputusan.

Popular posts from this blog

Kelemahan Perencanaan

Disamping banyak manfaat yang didapat dari disusunnya perencanaan, tetapi juga ada kelemahan antara lain.   Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.   Perencanaan cenderung menunda kegiatan.   Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi.   Kadang-kadang hasil yang baik didapatkan oleh penyesuaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi, tidak selalu berdasarkan rencana.   Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten. Komentar : Perhatikan di point ketiga dan garisbawahi mengenai inisiatif dan inovasi. Pertanyaannya ialah "Apa yang diharapkan oleh manejemen dengan membuat suatu perencanaan?" Dan jawabannya hanya satu yaitu, jaminan keberhasilan. Manajemen pasti meminta dari individu, maupun kelompok, untuk melakukan perencanaan dalam setiap aktivitasnya dan tidak ada yang namanya "membatasi inisiatif ataupun inovasi". Po...

Unsur dan Hirarki Rencana

Rencana dilihat dari dimensi unsur sekaligus memperlihatkan unsurnya dan hirarkinya. Rencana yang lebih rendah merupakan unsur dari rencana yang lebih tinggi (lihat gambar 5.1). Hirarki rencana dalam garis besarnya ada tiga : - Tujuan terdiri dari : maksud, misi dan sasaran. - Strategi - Rencana utama terdiri dari rencana sekali pakai dan rencana tetap disebut tipe rencana operasional. 1. Tujuan (Goals) Tujuan memberikan pengertian dasar untuk arah dari keseluruhan kegiatan organisasi. Sehingga tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai yang sifatnya sangat umum dan abstrak sehingga perlu dinyatakan dalam maksud, misi dan sasaran. 2. Maksud (Purpose) Maksud merupakan arah yang umum dan tidak hanya berlaku bagi semua organisasi sejenis dalam masyarakat. Maksud didirikan perusahaan adalah menghasilkan barang atau jasa. 3. Misi ( Mission ) Misi merupakan arah yang khas bagi suatu organisasi tertentu dalam batas-bata...

Tugas Manager

Tugas-tugas penting yang harus dilakukan manajer. 1. Manajer bekerja dengan melalui orang lain. Istilah “orang” mencakup tidak hanya para bawahan dan atasan, tetapi juga manajer-manajer lainnya dalam organisasi. Disamping itu, “orang” juga termasuk individu-individu dari luar atau langganan, penyedia (supplier), konsumen atau langganan, pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan kantor-kantor pemerintah dan sebagainya. 2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas . Setiap manajer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah dan kebutuhan organisasional yang semuanya ini bersaing untuk memperebutkan sumberdaya-sumberdaya organisasi (manusia, material, atau bahkan manajer). Karena berbagai sumberdaya tersebut selalu terbatas, manajer harus menjaga keseimbangan di antara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional. 3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan . Para manajer d...