Prinsip-prinsip inti Benjamin Graham (Graham,1973) yang masih valid hingga saat ini (Zweig, 2003, hal. xv):
- Saham tidak hanya sekedar simbol ticker atau kedipan elektronik di layar monitor; saham adalah suatu kepentingan kepemilikan dalam bisnis aktual, dan bisnis itu memiliki nilai fundamental yang tidak bergantung pada harga sahamnya.
- Pasar adalah sebuah pendulum yang selamanya mengayun antara optimisme temporer (yang menjadikan harga saham terlalu hamal) dan pesimisme tak berdasar (yang menjadikan harga saham terlalu murah). Investor pintar adalah seorang realis yang menjual sahamnya kepada orang optimis dan membelinya dari orang pesimis.
- Nilai masa depan dari setiap investasi adalah fungsi dari harga sekarang. Semakin tinggi harga yang Anda bayar, semakin rendah return yang akan Anda nikmati.
- Satu-satunya risiko yang tidak bisa dihilangkan oleh investor manapun adalah risiko melakukan kesalahan, sehati-hati apapun dia. Hanya dengan setia pada apa yang disebut Graham sebagai "margin pengaman"- tidak membayar berlebihan, semenarik apapun suatu investasi-Anda niscaya mampu meminimalisasi kesalahan yang tak perlu.
- Rahasia sukses keuangan Anda terletak pada diri Anda sendiri. Jika ada berpikir kritis, menolak untuk pecaya begitu saja pada "fakta" di Wall Street, lalu berinvestasi dengan penuh percaya diri dan sabar, niscaya Anda bisa terus memperoleh keuntungan stabil, dari pasar bearish terburuk sekalipun. Dengan mengembangkan disiplin dan keberanian, Anda tak akan membiarkan perubahan perilaku orang lain menentukan masa depan finansial Anda. Akhirnya, hal yang jauh lebih penting sebenarnya bukanlah bagaimana perilaku investasi Anda, melainkan bagaimana perilaku Anda.
Daftar Pustaka :
- Graham, B. (1973). The Intelligent Investor : The Definitive Book on Value Investing. New York: HarperCollins.
- Zweig, J. (2003). The Intelligent Investor. New York: HarperCollins.