Komentar Jason Zweig Terhadap Bab 1 Intelligent Investor
Perhatikan bahwa berinvestasi menurut Graham terdiri dari tiga elemen:
- Menganalisis sebuah perusahaan secara menyeluruh, kokoh ataukah tidak fondasi bisnisnya, sebelum membeli sahamnya.
- Mengambil tindakan untuk melindungi diri dari kerugian besar.
- Memasang target untuk mencapai kinerja "lumayan" bukan kinerja "luar biasa".
Perbedaan antara investor dan spekulator:
- Seorang investor mengalkulasi nilai suatu saham berdasarkan nilai bisnis perusahannya sedangkan seorang spekulator berjudul bahwa saham naik karena ada orang lain yang ingin membelinya di harga lebih tinggi.
- Investor memperhitungkan harga pasar menggunakan standard nilai yang telah ada. Sedangkan spekulator mendasarkan standard nilai mereka pada harga pasar.
- Bagi spekulator, aliran harga saham bagaimana oksigen, begitu terhenti dia akan mati sedangkan untuk investor, harga pasar tidaklah begitu penting, belilah saham jika anda merasa nyaman untuk memilikinya. Walaupun anda tidak tahu harganya saat ini.
Graham pada sebuah wawancara pernah memberikan nasihat "Tanyai diri Anda jika tidak ada pasar untuk saham ini, mengapa aku masih mau berinvestasi pada perusahan ini?" (Forbes, 1 Januari 1972, hal. 90)
Zweig dalam komentarnya terhadap Bab 1, sepakat dengan Graham bahwa tindakan spekulasi terhadap saham, sifatnya hanya sementara waktu, teknikal analisis yang menghasilkan profit, bukan berarti bisa berhasil digunakan terus menerus. Faktor keberuntungan lebih dominan.
Point penting Graham :
- Jangan terpedaya oleh pikiran anda bahwa anda sedang berinvestasi, ketika sebenarnya anda sedang berspekulasi.
- Berspekulasi akan menjadi sangat mematikan pada saat anda mulai melakukannya dengan serius.
- Anda harus membuat batasan yang tegas tentang jumlah yang berani anda pertaruhkan.
Daftar Pustaka :
Graham, B. (1973). The Intelligent Investor : The Definitive Book on Value Investing. New York: HarperCollins.