Setelah mengalami kerugian besar di pasar modal, banyak orang berpikir bahwa investasi saham terlalu berisiko. Namun, apakah benar demikian? Mari kita simak penjelasan berikut. Mengenal Investasi Saham Investasi saham dapat menjadi pilihan yang baik jika Anda ingin mengembangkan uang Anda. Namun, banyak orang yang ragu-ragu karena pengalaman buruk di masa lalu. Seorang investor legendaris, Benjamin Graham, mengatakan bahwa menjadi investor defensif tidak berarti Anda harus menghindari risiko sepenuhnya, tetapi lebih tentang seberapa banyak waktu dan energi yang Anda curahkan untuk portofolio Anda. Mengapa Saham Masih Menarik? Setelah krisis pasar pada tahun 2000-2002, banyak investor yang menganggap saham sangat berisiko. Namun, krisis itu sendiri telah menyingkirkan banyak risiko dari pasar saham. Sekarang, harga saham mungkin lebih wajar dan dapat memberikan pertumbuhan di masa mendatang. Logika Investasi Keputusan untuk memiliki saham hari ini tidak terkait dengan kerugian sebelumny...
PERTAHANAN TERBAIK ADALAH SERANGAN YANG BAIK Setelah tragedi besar yang menimpa pasar modal beberapa tahun terakhir, buat apa investor defensif menanam sesen uang pada saham? Pertama-tama, ingatlah penegasan Graham bahwa harus sedefensif apa Anda sebagai investor tidak ditentukan oleh seberapa toleran Anda terhadap risiko, tetapi oleh seberapa Anda mau mencurahkan waktu dan energi untuk portofolio Anda. Jika dilakukan dengan benar, berinvestasi saham sama mudahnya dengan memarkir uang dalam bentuk obligasi atau kas. Di tengah kecamuk pasar bearish yang bermula pada tahun 2000, dapat dimengerti bila Anda sangat gerah—dan perasaan iłu membuat Anda memutuskan untuk tidak pernah lagi membeli saham. Seperti kata peribahasa Turki kuno, "Karena mulut serasa terbakar saat meminum susu panas, Anda pun meniup-niup yogurt sebelum memakannya.” Karena tragedi anjloknya pasar (crash) pada 2000-2002 begitu buruk, banyak investor kini menganggap saham sangat berisiko. Padahal, tragedi pasar iłu...