PERTAHANAN TERBAIK ADALAH SERANGAN YANG BAIK
Setelah tragedi besar yang menimpa pasar modal beberapa tahun terakhir, buat apa investor defensif menanam sesen uang pada saham?
Pertama-tama, ingatlah penegasan Graham bahwa harus sedefensif apa Anda sebagai investor tidak ditentukan oleh seberapa toleran Anda terhadap risiko, tetapi oleh seberapa Anda mau mencurahkan waktu dan energi untuk portofolio Anda. Jika dilakukan dengan benar, berinvestasi saham sama mudahnya dengan memarkir uang dalam bentuk obligasi atau kas. Di tengah kecamuk pasar bearish yang bermula pada tahun 2000, dapat dimengerti bila Anda sangat gerah—dan perasaan iłu membuat Anda memutuskan untuk tidak pernah lagi membeli saham. Seperti kata peribahasa Turki kuno, "Karena mulut serasa terbakar saat meminum susu panas, Anda pun meniup-niup yogurt sebelum memakannya.” Karena tragedi anjloknya pasar (crash) pada 2000-2002 begitu buruk, banyak investor kini menganggap saham sangat berisiko. Padahal, tragedi pasar iłu sendirilah yang kini menyingkirkan banyak risiko dari pasar saham. Jadi, apa yang sebelumnya merupakan susu sangat panas, kini sudah menjadi yogurt bertemperatur ruangan.
Logikanya, keputusan untuk memiliki saham pada hari ini tidak berhubungan dengan seberapa banyak uang yang telah Anda hilangkan karena memiliki saham tersebut beberapa tahun lalu. Jika harga suatu saham cukup wajar sehingga bisa memberi Anda pertumbuhan di masa mendatang, maka beli saja saham itu, terlepas dari kerugian yang telah Anda derita akibat saham itu sebelumnya. Kebenaran yang sama berlaku pula ketika imbal hasil obligasi sedang rendah.
Seperti yang telah terjadi, harga saham (per awal 2003) hanya sedikit agak mahal dari standar historis. Sementara, berdasarkan harga saat ini, obligasi menawarkan imbal hasil begitu rendah, sehingga jika ada investor yang membelinya dengan anggapan obligasi lebih aman, maka anggapan si investor ini tak ubahnya anggapan seorang perokok yang mengira bisa melindungi diri dari kanker paru-paru dengan mengonsumsi rokok berkadar tar rendah. Sedefensif apa pun Anda sebagai investor—yang dalam pengertian Graham "tak ingin repot", atau dalam pengertian kontemporer "tak ingin risiko"—nilai-nilai yang ada sekarang ini menunjukkan bahwa Anda harus menanam sebagian uang Anda ke dalam saham.
Untungnya, membeli saham sangatlah mudah bagi investor defensif sekarang ini. Dengan sebuah portofolio autopilot permanen, yang tanpa perlu banyak usaha bisa memutar sebagian uang Anda setiap bulannya ke dalam investasi tertentu, Anda tak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk memilih-milih saham.
Kesimpulan:
- Sedefensif apa Anda sebagai investor tidak ditentukan oleh seberapa toleran Anda terhadap risiko, tetapi oleh seberapa Anda mau mencurahkan waktu dan energi untuk portofolio Anda. Jika dilakukan dengan benar, berinvestasi saham sama mudahnya dengan memarkir uang dalam bentuk obligasi atau kas.
- Tragedi pasar Bearish yang terjadi, justru menyingkirkan segala macam risiko yang ada pada saham (menjadikan harga lebih murah untuk dibeli).
- Keputusan memiliki saham hari ini tidak ada hubungan dengan kerugian yang pernah Anda terima dimasa lalu. Pastikan harga wajar sahamnya. Dan ini berlaku juga untuk Obligasi.