Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni
Di dalam manajemen terdapat dua unsur:
Metode ilmiah menentukan untuk mencari kebenaran secara objektif sehingga ciri-ciri manajemen sebagai ilmu adalah :
- Unsur Keilmuan
- Unsur Keahlian atau Seni
- Mengumpulkan informasi/data
- Menganalisa fakta-fakta yang diperoleh
- Mempertimbangkan tujuan dengan fakta-fakta yang ada
- Mengambil keputusan
Metode ilmiah menentukan untuk mencari kebenaran secara objektif sehingga ciri-ciri manajemen sebagai ilmu adalah :
- Prinsip-prinsip manajemen dapat dipelajari
- Pengambilan keputusan-keputusan dapat didekati dengan kaidah-kaidah ilmu
- Obyek dan sarana manajemen untuk mencapai tujuan sebagian adalah elemen-elemen yang bersifat materi/benda
Seni manajemen merupakan usaha untuk menyesuaikan konsep-konsep pada situasi khusus atau dengan kata lain sebagai suatu keahlian dalam pelaksanaan, sehingga tercipta suasana yang harmonis-partisipatif.
Sehinga ciri-ciri manajemen sebagai seni sebagai berikut :
- Keberhasilan dalam mencapai tujuan sangat dipengaruhi dan didukung oleh sifat-sifat dan bakat manajer.
- Dalam proses pencapaian tujuan melibatkan unsur-unsur perasaan, naluri maupun intuisi.
- Dalam pelaksanaan pekerjaan faktor yang cukup menentukan keberhasilan pekerjaan adalah kekuatan pribadi yang kreatif ditambah dengan keahlian atau seni.
Saya pernah menjumpai situasi, saat saya berada dalam dua kepemimpinan manajer yang berbeda, pergantian rutin yang dilakukan oleh manajemen pusat. Keduanya ialah manajer marketing dan keduanya memperoleh jabatan tersebut tentunya dengan perjuangan yang tidak main-main. Bukan hanya angka yang berhasil didapat akan tetapi dari pengalaman yang mereka peroleh, entah itu pengalaman baik atau buruk.
Yang menjadi point yang ingin Saya ceritakan ialah, bagaimana cara mereka dalam memimpin tim, bagaimana cara mereka mengolah tim supaya mampu bekerja sesuai target dan standard perusahaan. Keduanya memiliki cara yang berbeda, dan kami dapat memilahnya menjadi Manager Hitam dan Manager Putih, tidak saya sebut sebagai manajer yang baik atau buruk, karena keduanya memiliki tujuan yang sama untuk perusahaan.
Yang menjadi point yang ingin Saya ceritakan ialah, bagaimana cara mereka dalam memimpin tim, bagaimana cara mereka mengolah tim supaya mampu bekerja sesuai target dan standard perusahaan. Keduanya memiliki cara yang berbeda, dan kami dapat memilahnya menjadi Manager Hitam dan Manager Putih, tidak saya sebut sebagai manajer yang baik atau buruk, karena keduanya memiliki tujuan yang sama untuk perusahaan.
Manajer Hitam mencapai target dengan cara berteriak marah, dengan semangat, menghukum bila tidak mencapai target, berkata kasar disertai SARA, dan semuanya itu dilakukan setiap hari dan susah untuk memuji seseorang karena prestasinya, lebih cenderung memuji kepada orang yang dekat dengannya.
Sedangkan, Manajer Putih mencapai target dengan cara, bergaul kepada tim, menanyakan kendala dan memberikan solusi, mengedepankan kekeluargaan namun tegas jika disepelekan. Gampang memuji akan tetapi bias, mana yang merupakan pujian karena prestasi tinggi atau prestasi mediocore. Terkesan santai dan menganggap enteng situasi.
Keduanya merupakan manajer yang baik bagi perusahaan, karena yang diminta perusahaan ialah pencapaian target. Dan disinilah yang disebut manajemen sebagai ilmu dan seni, berkontribusi untuk tujuan yang sama akan tetapi dengan caranya masing-masing.
Keduanya merupakan manajer yang baik bagi perusahaan, karena yang diminta perusahaan ialah pencapaian target. Dan disinilah yang disebut manajemen sebagai ilmu dan seni, berkontribusi untuk tujuan yang sama akan tetapi dengan caranya masing-masing.