Skip to main content

Pelaksanaan Etika Manager Berdasarkan kepada Pendekatan Fungsi Operasional Perusahaan

Yang dimaksud fungsi operasional perusahaan adalah fungsi-funsi yang harus dilakukan agar tercapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba. Adapun fungsi operasional perusahaan adalah fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi sumber daya manusia dan fungsi keuangan. Sebetulnya pendekatan etika bisnis berdasarkan fungsi operasional perusahaan lebih menegaskan tentang etika bisnis tersebut diatas, merupakan tanggung jawab bagian atau fungsi yang mana yang ada diperusahaan. Secara total sebetulnya etika bisnis yang harus dilakukan perusahaan sebagaian besar telah disampaikan diatas sebagai tanggung jawab perusahaan secara keseluruhan kepada seluruh golongan masyarakat dan lembaga yang ada.

  • Etika manajer berdasarkan fungsi produksi.
Fungsi produksi adalah semua kegiataan operasional perusahaan yang berkaitan dengan mengasilkan barang atau jasa yang akan dipasarkan oleh perusahaan. Berkaitan dengan kegiatan produksi tersebut maka perusahaan harus melaksanakan etika manajer sebagai berikut:
  1. Menghasilkan barang dengan kualitas bahan baku yang standar dan hasil produksi dengan kualitas yang standar yang menjamin tidak membahayakan kehidupan masyarakat. 
  2. Manajer harus memberikan perlindungan kepada semua personalia yang bekerja menghasilkan barang dan jasa. 
  3. Di dalam menghasilkan barang dan jasa menggunakan peralatan atau mesin-mesin yang menjamin keselamatan pekerja. 
  4. Produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan bukan tiruan atau plagiat dari hasil produksi perusahaan lain yang dilakukan dengan cara yang tidak syah. 
  5. Di dalam menghasilkan barang dan jasa harus tepat kualitas, tepat harga dan waktu penyerahan kepada masyarakat sesuai dengan kesepakatan. 
 
      •  Etika manajer berdasarkan fungsi pemasaran.
      Fungsi pemarasan adalah fungsi perusahaan yang berhubungan dengan usaha untuk menyampaikan barang sehingga pemakai barang mendapatkan kepuasan dan disisi lain perusahaan mendapatkan laba atau keuntungan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut manajer harus melaksanakan etika manajer sebagai berikut:
        1. Memberikan informasi barang kepada pemakai atau konsumen dengan sebenarnya.
        2. Promosi termasuk iklan yang dikeluarkan tidak menyinggung nilai moral masyarakat dan tidak bersifat berdusta.
        3. Menyerahkan barang sesuai dengan kesepakatan dengan pembeli.
        4. Menerima komplin atau pengembalian atas barang yang rusak atau cacat dari pembeli.
        5. Memberikan pelayanan purna jual seperti yang dijanjikan perusahaan. 
         
            • Etika manajer berdasarkan fungsi Sumber Daya Manusia.
            Fungsi sumber daya manusia adalah fungsi yang berhubungan dengan usaha penarikaan, pengembangan, penempatan, pemgembangan karyawan dan pemiliharaannya termasuk pengaturan penggajian dan kesejahteraannya. Fungsi ini pada prinsipnya berhubungan dengan pengaturan sumber daya manusia dan sekaligus pengaturan kesejahteraanya agar para karyawan dapat melaksakan tugasnya secara bergairah dan menyenangkan. Oleh karena itu harus dirumuskan etika yang berhubungan pelaksanaan fungsi tersebut. Adapun etika manajer untuk melaksanakan fungsi sumber daya maanusia antara lain adalah:
            1. Manajer secara prinsipil tidak membedakan sumber tenaga kerja dari jenis kelamin laki-laki atau perempuan, ras maupun agama,
            2. Manajer harus memberikan kesempatan karyawan untuk berkembang dan kenaikan pangkatnya.
            3. Manajer tidak membedakan tingkat upah karyawan kali-kali dengan perempuan.
            4. Manajer memberikan upah yang layak sesuai dengan prestasi karyawaan, demikian juga kesejahteraan lainnya.
            5. Manajer memberikan konpensasi atau gaji tepat waktu.
            6. Apabila ada perselisihan antara perusahaan dan karyawan maka diselesaikan dengan musyawarah, bukan dengan pemecatan karyawan.

                • Etika manajer berdasarkan fungsi keuangan.
                Fungsi keuangan adalah fungsi yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan perusahaan. Meliputi usaha mendapatkan dana dan usaha menggunakaan dana agar perusahaan dapat melakukan kegiatannya secara baik dan lancar. Pelaksanaan fungsi ini berhubungan dengan eksternal dan internal perusahaan. Adapun etika yang harus dilaksanakan oleh fungsi ini adalah antara sebagai berikut:
                1. Manajer melakukan pembayaran hutang tepat waktu sesuai dengan kesepakatan di dalam perjanjian.
                2. Manajer melakukan pembayaran kepada pemasok atas pasokannya kepada perusahaan sesuai dengan kesepakaatannya.
                3. Manajer harus memberikan ganti rugi kepada, karyawan, pemasok, konsumen dan masyarakat umumnya yang dirugikan perusahaan.
                4. Manajer harus mencegah adanya kemungkinan tindakan korupsi perusahaan oleh siapapun.
                5. Manajer dapat memberikan data keuangan secara benar guna penetapan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan kepada pemerintah.

                  Demikian antara lain bentuk-bentuk pertanggung jawaban manajer yang dinyatakan dalam etika manajer. Karena pelaksanaan etika manajer tersebut sering hanya dipandang sebagai kewajiban, sehingga untuk melaksanakannya sering dianggap berat. Tetapi sebaliknya apabila manajer di dalam melaksanakan etikanya memimpin perusahaan dengan penuh kesadaran akan meningkatkan emage terhadap perusahaannya, bahkan juga terhadap hasil produksi dan terhadap dirinya. Atas meningkatnya emage positif tersebut akan mengangkat popularitas perusahaan, manajernya bahkan terhadap hasil produksinya, sehingga dapat berdampak meningkatnya volume penjualan atau pangsa pasarnya yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan perolehan laba. Oleh karena itu di dalam jangka panjang akan meningkatkan akumulasi modal perusahaan yang akhirnya perusahaan yang dipimpinnya akan dapat melangsungkan hidupnya dan itulah hakekatnya tujuan jangka panjang perusahaan dan manajernya.

                  Popular posts from this blog

                  Kelemahan Perencanaan

                  Disamping banyak manfaat yang didapat dari disusunnya perencanaan, tetapi juga ada kelemahan antara lain.   Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.   Perencanaan cenderung menunda kegiatan.   Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi.   Kadang-kadang hasil yang baik didapatkan oleh penyesuaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi, tidak selalu berdasarkan rencana.   Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten. Komentar : Perhatikan di point ketiga dan garisbawahi mengenai inisiatif dan inovasi. Pertanyaannya ialah "Apa yang diharapkan oleh manejemen dengan membuat suatu perencanaan?" Dan jawabannya hanya satu yaitu, jaminan keberhasilan. Manajemen pasti meminta dari individu, maupun kelompok, untuk melakukan perencanaan dalam setiap aktivitasnya dan tidak ada yang namanya "membatasi inisiatif ataupun inovasi". Po...

                  Unsur dan Hirarki Rencana

                  Rencana dilihat dari dimensi unsur sekaligus memperlihatkan unsurnya dan hirarkinya. Rencana yang lebih rendah merupakan unsur dari rencana yang lebih tinggi (lihat gambar 5.1). Hirarki rencana dalam garis besarnya ada tiga : - Tujuan terdiri dari : maksud, misi dan sasaran. - Strategi - Rencana utama terdiri dari rencana sekali pakai dan rencana tetap disebut tipe rencana operasional. 1. Tujuan (Goals) Tujuan memberikan pengertian dasar untuk arah dari keseluruhan kegiatan organisasi. Sehingga tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai yang sifatnya sangat umum dan abstrak sehingga perlu dinyatakan dalam maksud, misi dan sasaran. 2. Maksud (Purpose) Maksud merupakan arah yang umum dan tidak hanya berlaku bagi semua organisasi sejenis dalam masyarakat. Maksud didirikan perusahaan adalah menghasilkan barang atau jasa. 3. Misi ( Mission ) Misi merupakan arah yang khas bagi suatu organisasi tertentu dalam batas-bata...

                  Tugas Manager

                  Tugas-tugas penting yang harus dilakukan manajer. 1. Manajer bekerja dengan melalui orang lain. Istilah “orang” mencakup tidak hanya para bawahan dan atasan, tetapi juga manajer-manajer lainnya dalam organisasi. Disamping itu, “orang” juga termasuk individu-individu dari luar atau langganan, penyedia (supplier), konsumen atau langganan, pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan kantor-kantor pemerintah dan sebagainya. 2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas . Setiap manajer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah dan kebutuhan organisasional yang semuanya ini bersaing untuk memperebutkan sumberdaya-sumberdaya organisasi (manusia, material, atau bahkan manajer). Karena berbagai sumberdaya tersebut selalu terbatas, manajer harus menjaga keseimbangan di antara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional. 3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan . Para manajer d...