Tuesday, January 11, 2011

Fungsi-Fungsi Management

Seperti halnya dalam memberikan definisi tentang manajemen, dalam menyebutkan fungsi-fungsi manajemen juga banyak pendapat yang berbeda-beda. Perbedaan cara penyampaian demikian memang sering sekali terjadi dalam bidang ilmu pengetahuan sosial termasuk ilmu manajemen.

Perbedaan pendapat tentang fungsi manajemen tersebut, apabila ditelaah secara dalam bukanlah perbedaan yang prinsipil, malah justru antara satu sama lain saling melengkapi. Fungsi-fungsi manajemen tersebut antara lain dikemukakan oleh:...

1. Menurut G.R. Terry:
  • Planning (Perencanaan)
  • Organizing (Pengorganisasi)
  • Actuating (Penggarahan)
  • Controlling (Pengawasan)
2. Menurut Harold Koontz & Cyrill O’Donnel:
  • Planning
  • Organizing
  • Staffing (Mengisi Jabatan-jabatan)
  • Directing (Memimpin)
  • Controlling
3. Menurut Henry Fayol
  • Planning
  • Organizing
  • Commanding (Memerintah)
  • Coordinating Mengkoordinasi)
  • Controlling
Demikian antara lain pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen, yang sebetulnya masih banyak cara menyebutkan yang berbeda-beda. Untuk tidak memperbanyak pendapat maka disebutkan lima contoh seperti tersebut diatas.

Fungsi-fungsi manajemen tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)
Adalah penetapan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan kemudian, dalam batas waktu tertentu dengan penggunaan faktor-faktor produksi tertentu untuk mendapatkan hasil tertentu. Jadi merupakan persiapan mengenai apa yang perlu dilakukan di mana dan bagaimana pelaksanaannya. Di dalam membuat rencana (baik tertulis ataupun tidak tertulis) perlu diingat tujuan yang akan dicapai dan dinyatakan dengan jelas. Tanpa rencana yang dibuat sebelumnya, maka segala kegiatan tidak akan tentu arahnya, sebab rencana harus dengan tegas dinyatakan sebelum obyek atau tujuan dan maksud yang harus dituju oleh segala kegiatan dijalankan. Dan suatu pekerjaan yang tidak ditentukan tujuannya menyebabkan tidak adanya pegangan bagi mereka yang melakukan pekerjaan tersebut, oleh karena itu maka rencana dan tujuan harus dirumuskan terlebih dahulu.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Organizing berarti menentukan sistim organisasi yang dianut oleh perusahaan dan mengadakan pembagian pekerjaan dalam perusahaan supaya mempermudah mencapai tujuan perusahaan. Di dalam menentukan sistem organisasi maupun pembagian pekerjaan harus diperhatikan masalah delegasi wewenang agar pelaksanaan pekerjaan akan menjadi lancar.

3. Penyusunan (Staffing)
Ada kegiatan memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja yang sesuai dengan jabatan yang tersedia. Memperoleh tenaga kerja dimaksudkan memilih atau menyeleksi dan mendapatkan orang-orang untuk menjabat jabatan yang tersedia. Memajukan tenaga kerja dimaksudkan segala macam usaha yang ditujukan untuk menambah efficiency kerja dari tenaga kerja, yaitu dengan jalan pendidikan, pelatihan dan sebagainya. Sedang yang dimaksud dengan memanfaatkan tenaga kerja adalah usaha agar setiap tenaga kerja memberi manfaat kepada perusahaan baik ditinjau dari sudut materiil maupun moril.

4. Pengarahan (Directing, Actuating, Commanding)
Adalah mengarahkan, menggerakkan pejabat yang telah ditentukan untuk melaksanakan tugas-tugasnya, dengan tindakan berupa perintah, komunikasi, nasehat, motivasi dan sebagainya berupa kegiatan yang dapat mendorong tenaga kerja melaksaanakan tugasnya dengan sepenuhi hati.
Perintah yang diberikan harus jelas dan masuk akal. Perintah yang tidak jelas, tidak masuk akal akan sukar untuk dapat dilaksanakan, karena menjadi tidak jelas arah tujuannya. Di dalam memberikan perintah harus diketahui sebelumnya kemampuan dan kemauan pejabat yang bersangkutan untuk dapat melaksanakan pekerjaan tersebut.

5. Pengkoordinasian (Coordinating)
Pengkoordinasian berarti menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan antara orang-orang, pekerjaan-pekerjaan dan satuan-satuan organisasi yang satu dengan yang lainnya yang berpautan, sehingga semuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju ke arah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan, kekembaran (overlap) dan kekosongan (gap) pelaksanaan kerja. Setelah diberikan tugas pekerjaan kepada para pekerja dan cocok dengan kemampuan masing-masing pejabatnya, maka selanjutya menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang sebaik-baiknya antara pejabat yang satu dengan lainnya.


6. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki. Yaitu dengan jalan melakukan penilaian terhadap pekerjaan yang sedang berjalan ataupun hasil yang dicapai apakah dapat berjalan seperti yang telah digariskan semula.
Jika terdapat penyimpangan segera diperbaiki, dicari di mana kekurangan atau penyebabnya dan seterusnya dicegah agar kegiatan yang salah itu tidak terulang kembali.

No comments:

Post a Comment