Thursday, November 24, 2011

Definisi Pemasaran, Konsep Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.


B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.

Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.

 Sumber:  majidbsz

Definisi Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah:
  • Proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperolah apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain (Philip Kotler dan Amstrong).
  • Proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba.
  • Kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran (Philip Kotler).
Pemikiran dan praktek pemasaran modern adalah memahami, menciptakan, mengkomunikasikan dan memberi nilai serta kepuasan kepadda konsumen.

Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi.

Saturday, July 9, 2011

Conditioning (Materi Perilaku Konsumen)

Cara pembelajaran yang berpedoman pada penggabungan rangsangan (informasi) dan respon (sikap/perasaan).

1. Classical Conditioning: Proses pembelajaran yang menggunakan hubungan rangsangan dan respon yang sudah ada untuk menimbulkan respon yang sama atas rangsangan yang berbeda. Misal: Musik dapat menimbulkan perasaan positif pada sebagian besar orang. Penggunaan musik tertentu pada penayangan iklan dapat digunakan untuk menimbulkan perasaan positif thd produk yang diiklankan.

2. Operating Conditioning: Proses pembelajaran yang menekankan pentingnya peran dan timing dari "reinforcement". Misal: pemberian free product/free trial dapat menimbulkan perasaan suka, untuk lebih mendorong konsumen membeli produk tersebut, disediakan discount untuk pembelian pertama dan full-price pada pembelian berikutnya.

Pengolahan Informasi dan Persepsi Konsumen

  • Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salahsatu pancaindera konsumen menerima input dalam bentuk stimulus.
  • Stimulus dapat berbentuk produk, nama merek, kemasan, iklan, nama produsen, dsb.
  • Produsen harus memahami bagaimana konsumen mengolah informasi, agar ia bisa merancang proses komunikasi yang efektif.

Friday, July 8, 2011

Studi Prilaku dan Strategi Pemasaran

Bisnis sukses menghendaki falsafah bisnis yang berorientasi konsumen, karenanya strategi pemasaran harus disusun berdasar analisis perilaku yang didukung oleh riset konsumen.
  1. Segmenting dan Targeting: Keputusan ini membutuhkan analisis apakah respon konsumen terhadap pemasaran akan berbeda karena adanya perbedaan karakteristik konsumen (budaya, sosial, demografi, lifestyle).
  2. Positioning: Keputusan ini menghendaki analisis persepsi konsumen terhadap atribut-atribut produk perusahaan dibandingkan produk pesaing.
  3. Product Decision: Keputusan ini butuh pemahaman tentang motivasi, pilihan, persepsi dan sikap konsumen atas atribut-atribut produk yang ditawarkan.
  4. Pricing: Studi tentang sensitivitas/persepsi konsumen atas perubahan harga akan membantu keputusan harga.
  5. Channel Decision: Keputusan ini membutuhkan informasi tentang kebiasaan beli, persepsi dan sikap konsumen atas atribut-atribut saluran.
  6. Promotion: Keputusa ini perlu informasi tentang pilihan media, persepsi dan sikap konsumen terhaap promosi yang diprogramkan.

Thursday, July 7, 2011

Pengaruh Faktor Lingkungan dalam Perilaku Konsumen

1. Budaya:
  • Budaya menyangkut nilai, norma, kebiasaan yang dibentuk dan dianut oleh masyarakat, sehingga budaya dijadikan sumber acuan perilaku masyarakatnya.
  • Budaya dapat berbeda antar sub-budaya (Batak, Jawa, Muslim, Cina) maupun antar bangsa (Asia vs Eropa).
  • Perbedaan budaya membawa perbedaan pilihan media, produk, maupun outlet sehingga studi budaya dapat ddijadikan dasar untuk segmentasi pasar.
  • Budaya, mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak dan simbol bermakna lainnya yang membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran dan melakukan evaluasi sebagai anggota masyarakat.
  • Budaya melengkapi orang dengan rassa identitas da pegertian akan perilaku yang dapat diterima didalam masyarakat.
2. Kelas Sosial:
  • Adalah pengelompokan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasar posisi ekonomi mereka didalam pasar.
  • Nerupakan pengelompokan orang yang relatif permaneen dan homogen didalam masyarakat, yang memungkinkan untuk dibandingkan dengan kelompok lain.
  • Kelas sosial dibentuk berdasarkan sosio-ekonomis (pendidikan, pekerjaan, income, dll).
  • Perbedaan kelass (atas, menengah, bawah) mengakibatkan perbedaan pilihan media, produk maupun outlet, sehingga studi kelas sosial dapat dijadikan dasar segmentasi pasar.
  • Konsumen sering menghubungkan merek produk dengan kelas sosial tertentu dan ini mempunyai implikasi manajerial yang penting.
  • Merek dan toko berusaha menegakkan suatu posisi atau lokasi didalam pikiran pelanggan yang konsisten dengan nilai dan kepercayaan dari satu strata sosial atau lainnya.
3. Kelompok Acuan:
  • Adalah orang atau kelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu.
  • Kelompok acuan memberikan standar (norma) dan nilai yang dapat menjadi perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berpikir atau berperilaku.
  • Kelompok (tenis, arisan, dsb) yang diikuti seseorang sering dijadikan acuan dalam memilih media, produk maupun outlet. Pengaruh kelompok sering lebih kuat daripada iklan.
  • Pemasar berkepentingan untuk mempengaruhi kelompok terutama dalam penyebaran produk baru.
4. Keluarga dan Rumah Tangga:
  • Struktur keluarga suami-istri dan anak pplus anggota lainnya, mempengaruhi jenis dan jumlah produk yang dibeli.
  • Keluarga menjadi acuan primer yang paling berpengaruh. Banyak barang rumah tangga, yang keputusan belinya dilakukan secara bersama.
  • Studi struktur keluarga sangat membantu dalam segmentasi pasar dan program bauran pemasaran.

Wednesday, July 6, 2011

Pengaruh Faktor Individual dalam Perilaku Konsumen

1. Demografis:
  • Karakter demografis ditunjukkan oleh faktor gender (pria-wanita), usia (anak, remaja, dewasa, lansia), pendidikan dan income (rendah-tinggi), dsb.
  • Perbedaan karakter demografi mengakibatkan perbedaan pilihan media, pilihan produk maupun outlet, sehingga studi karakter demografis dapat dijadikan dasar pengembagan strategi segmenting dan targeting.
2. Kepribadian:
  • Pebedaan kepribadian (agresif, periang, pemalu) akan menghasilkan perbedaan pilihan media, produk dan outlet.
  • Pemasar berkepentingan untuk memberi ciri kepribadian pada produk yang dijual agar sesuai dengan kepribadian target pasarnya.
  • Strategi pemasaran harus fokus pada kepribadian konsumen dengan kepribadian produk.
3. Gaya Hidup:
  • Adalah pola yang digunakan orang untuk hidup dan menghabiskan waktu serta uang.
  • Gaya hidup seseorang (suka hura-hura, pekerja kerass, dsb) akan berpengaruh terhadap pilihan media dan produk dan outlet terutama untuk produk pakaian dan aksesoris.
  • Studi ini sering dijadikan dasar segmentasi psikografis dan dasar pengembangan produk.
4. Motivasi:
  • Motivasi adalah dorongan untuk memenuhi kebutuhan, baik biogenik maupun psikogenik.
  • Motivasi berperan terutama pada tahap pengenalan kebutuhan.
  • Motivasi dapat dibangkitkan memalui kegiatan iklan/promosi.
  • Studi motivasi dapat digunakan untuk merancang komunikasi dan pengembangan produk.